ILMU DAN BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A. Pengertian manusia
Manusia
adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk
Kepada aturan
hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
Mati, dan
seterusnya. Manusia adalah makhluk hidup yang terbukti berteknologi tinggi. Ini
karena manusia memiliki perbandingan massa otak dan massa tubuh besar diantara makhluk
hidup yang ada di bumi, walaupun perhitungan ini belum mutlak namun
perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari
segi intelektual relatif.
B. pengertian kegelisahan
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah yang berti tidak tenteram hatinya selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam
kecemasa. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak
gerik seseorang dalam situasi tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik
tersebut mukanya lain dari bisasanya misalnya berjalan mondar mandir dalam
ruangan tertentu sambil menundukkan kepadalnya memandang jauh kedepan sambil
mengepalkan tangannya duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk dengan
wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain-lain. Kegelisahan merupakan salah
satu ekspresi dari kecemasan karena itu dalam kehidupn sehari hari, kegelisahan
juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupun ketakutan. Definisi dapat
disebutkan bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya
tidak tercapai.
Sigmund Freud ahli
psikoanalisa berpendapat,bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia
yaitu kecemasan kenyataan (obyektit), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
(a). Kecemasan
obyektif
Kecemasan
tentang kenyataan adalah suatu pengalaman
perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam
dunia luar. Bahaya adalah sikap kcadaan dalam lingkungan seseorang
yang mengancam untuk meneelakakannya.
Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan
untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda
tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang
pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut waktu diketahui
dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu
demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang
mencemaskan. Seseorang wanita yang pernah diperkosa
oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering ngeri
melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya
sama dengan yang pernah memperkosanya. Kecnemasan akibat dan
kenyataan yang pemah dialami sangat terasa bilamana
pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena
seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu,
terjadilah kemudian apa yang disebut stress. Kecemasan yang
dialami oleh seorang bayi atau anak keeil dan sangat berkesan akan
nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa, misalnya ia
mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu ccmas bila
berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya,
tetapi ada pula yang memberikan reaksi membalik karena
ia mendendam, maka ia berusaha selalu untuk ganti
berbuat kejam sebagai pelampiasannya.
(b). Kecemasan
neorotis (syarat)
Kecemasan ini
timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut
Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam,
yakni :
(1)
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri
dcngan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang
itu takut akan bayangannya scndiri,
atau takut akan id-nya sendiri, sehingga
menekan dan menguasai ego. Kecemasan
semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang
selalu mengira bahwa seseuatu yang hebat
akan terjadi.
Contoh:
Didi anak
laki-laki berumur 10 tahun. Ia duduk di kelas V
SO. Pada suatu hari ia diberitahu ayahnya, bahwa bulan
depan ayahnya dipindahkan ke kota lain. Mereka sekeluarga
harus pindah. Sudah tentu Didi harus ikut. Jadi
ia harus pindah sekolah di kota tempat ayahnya
bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, karena tinggal di tempat
yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif
mengumpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-Iebih
Didi, karena baik di kampung maupun di sekolah Didi banyak
kawannya. Karena itu ia takut kalau di tempat yang bam kelak ia
tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah, akan
ikut siapa, ikut pindah bagaimana di tempat yang
bam nanti. Ia takut pada bayangannya sendiri.
(2)
Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional
(phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah, bahwa
intensitet ketakutan melebihi proporsi yang
sebenamya dan obyek yang ditakutkannya.
Misalnya seorang gadis takut memegang benda
yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab
ketakutan tersebut, setelah dianalisis; ketika masih
kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya. satu untuk dia dan
satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia
memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat
hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman
yang didapatnya dan perasaan bersalah
menjadi terhubung dengan balon karet.
(3)
Rasa takut lain ialah rasa gugup,
gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnnya
secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini
adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan
untuk membebaskan seseorang dari kecemasan
neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu
yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego
melarangnya.
Contoh:
Seseorang yang tidak
biasa menyanyi atau bicara didepan umum, sekonyong-konyong diminta untuk
menyanyi atau berpidato. maka ia gelisah, gemetar, dan hilang
keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau menyanyi.
(c).
kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap
pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri,
dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri,
benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan
individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang
sehat Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci,
dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat-sifat seperti
itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia
akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah
dan putus asa. Misalnya seseorang yang
merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak
tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai
kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan.
Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian
menimbulkan kecemasan moril.
B. SEBAB-SEBAB
ORANG GELISAH
Apabila
kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah
karena pada hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu
ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari
dalam.
Contoh:
Bila ada suatu
tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau
perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu
mengancam akan hilangnya beberapa hak
orang sekaligus. misalnya hak
hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan,
hak kemerdekaan hid up, dan mungkin hak nama
baik.
c. USAHA-USAHA
MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari
diri kna scndiri, yaitu kita harus bersikap
tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga segala kesulitan
dapat kita atasi.
Contoh
Dokter yang
menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru
tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak
dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya
yang sakit, karena ia merasa khawatir.
Dalam hal ini dokter itu harus bersikap
seperti menghadapi pasien yang bukan
keluarganya.
Cara lain yang
mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi
kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit
pemikiran; pertama-tarna, kita tanyakan kepada diri kita sendiri
(introspeksi). akibat yang paling buruk yang bagaimanakah
yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi,
apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat
yang akan ditimbulkan olch kecernasan tersebut dan bila
kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena
tidak semua pengalaman di dunia ini
menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima
akibatnya dengan rasa tabah dan senang
hati niscaya kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita.
Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita
dapat mencoba untuk memperkecil dan
mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecernasan,dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi
adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling
ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan.Kita pasrahkan
nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita
harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha
Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.
D.
KETERASINGAN
Keterasingan
berasal dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata dasar
asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal
orang. sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari
yang lain. atau terpencil. Jadi kata
keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan
tersisihkan dari pergaulan,terpencil atau terpisah dari
yang lain.
Terasing
atau keterasingan adalah bagian hidup
manusia. Sebentar atau lamabat oranh pernah mengalami hidup dalarn
keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan
kadar yang berbeda satu sarna lain.
Yang
menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah
perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat
dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada
diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit
menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku yang
tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan
keonaran dalam masyarakat,
sifatnya bertentangan dengan atau menyentuh
nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu akan merugikan
harta, nama baik, martabat, harga diri
orang lain. Karena itu orang yang berbuat itu
dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan. Perbuatan
itu misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang,
menghina orang, sombong.
Keterasingan
dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat, ataupun
oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku.
Maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan orang
lain lagi atau membuat gelisah orang lain.
dan si pelaku dapat menjadi sadar, sehingga dapat
memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan
nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin
dapat terjadi apabila orang itu terasing
yang membuat ia gelisah.
Keterasingan
yang dipaksakan oleh manusia lain dalam
masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan,
tidak mau mendekati, tidak mempedulikan, memboikot, bahkan
mengisolasi di pelaku. Apabila dengan
perilaku masyarakat ini masih tidak
mempan menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan
oleh istitusi yang diciptakan masyarakat misalnya pengadilan.
Orang
yang bersikap angkuh, sombong. besar
kepala, tidak menghonnati orang lain selalu
akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku
semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh
masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh
nilai-nilai kemanusiaannya apabila bergaul dengan
orang angkuh, sombong. dan tidak menghonnati orang lain.
Karena itu ia dibenci orang lain. sehingga
membuat ia dalam keterasingan.
Dalam karya sastra
Abdul Muis yang berjudul “Salah
Asuhan”, Hanafi yang berpendidikan
Barat adalah tipe orang yang sombong, angkuh, tak menghonnati
orang lain. Ia menganggap rendah dan
kolot masyarakat Minangkabau, sehingga ia
terasing karena dibenci, tak disukai oleh masyarakat sekitarnya.
Dikalangan teman-temannya sendiri ia dibenci dan dijauhi
karena sifatnya yang membeda-bedakan teman-temannya.
Ini terbukti ketika ia bersama istrinya Corrie de Busye
mengadakan pesta makan malam di rumahnya di Jakarta.
dengan mengundang teman-temannya tetapi
yang diundang hanya ternan-ternan tamatan
sekolah di Negeri Belanda Pembedaan seperti ini tak disenangi oleh
teman-temannya. sehingga tak seorangpun yang hadir pada
malam itu. Hanafi dan Corrie istrinya dalam
keterasingan.
Kekurang yang
ada pada diri seseorang dapat juga membuat
keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat
yang membuat orang itu terasing. melainkan
dirinya sendiri karena ketidak mampuan
atau karen a membuat kesalahan.
Ketidakmampuan atau kesalahan ini
berpengaruh pada nama baik atau
harga diri atau martabat orang
yang bersangkutan. Ketidakmampuan
disini meliputi kekurangan ilmu
pengetahuan yang dimiliki ataupun
ketidakmampuan fisiko Kurang ilmu pengetahuan ini
disebabkan taraf pendidikannya yang belurn sampai
pada taraf tertentu yang dihadapinya sekarang.
Dengan demikian orang yang bersangkutan tidak
japat menyesuaikan diri dengan
masyarakat ilmiah yang dihadapinya Karena itu ia
merasa gelisah, terasing.
Kesalahan yang
dibuat seseorang juga dapat membuat orang itu
dalam keterasingan, dan karena itu ia merasa gelisah.
E.
KESEPIAN
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata
kesepian berarti merasa sunyi atau lengang. tidak berteman. Setiap orang
pemah mengalami kesepian, karena kesepian bagian
hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung
kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab
terjadinya kesepian
Bermacam-macam
penyebab teIjadinya kespian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian.
Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia
lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka
bergaul, dan sebagainya. la lebih senang
hidup sendiri.
Contoh: Pangeran
Sidharta meninggalkan istana, tempat kemewahan, keramaian dan
ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi
keadaan istana dengan keadaan luar istana yang penuh
penderitaan, maka ia meninggalkan istana pergi ke
tempat yang sepi, mencari hakekat hidup. Bila
kita perhatikan sepintas lalu keterasingan
dan kesepian itu serupa tetapi tidak sarna,
namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada
sebab akibat.
Jadi kesepian
itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap
sombong. angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi ternan-ternan
sepergaulan. Karena ternan-ternan menjauhi, maka orang yang bersikap sombong
itu hidup terasing. terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang yang frustasi
itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan
dengan orang yang bersikap sombong. Orang
yang bersikap rendah diri, pemalu, minder.
merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain. maka orang itu
lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu
akibatnya kesepian.
F.
KETIDAKPASTIAN
Ketidak pastian
berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan,
tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.
Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu,
tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan
tanpa asal-usul yangjelas. ltu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat
konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab,
yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian tentang lulus
atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama
ditunggu-tunggu membuat orang gelisah.lulus atau tidak lulus
ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam
hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan. karena
status dari karir itu terancam.Karena ketidakpastian
itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi
hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
G. SEBAB-SEBAB
TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya
terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil
kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain,
sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang barn. Kalau toh
ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka
menampakkan tanda-tandaobsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan
gemetar,kehilangan pengertian,kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang
tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1.
Obsesi
Obsesi merupakan
gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus
menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya
tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan
dia.
Contoh:
Seorang pedagang
yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin
menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi
setelah ia merugi.
2.
Phobia
lalah rasa ketakutan
yang tak terkendali,tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa
diketahui sebab-sebabnya.
3.
Kompulasi
lalah adanya
keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak
disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
Contoh:
a.Keinginan untuk
mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan
andaikan ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania)
b.Keinginan minum
minuman keras. Orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau
perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung.
4. Histeria
lalah neorosa jiwa
yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan,
kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Contoh:
Ketika Ibu Bakri
sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang mengetuk pintu, mengucap
salam. OIjawabnya dan keluarlah ia. Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak
mengusung jenazah yang ditutupi kain. Ibu itu langsung
bertanya siapa itu ? .. itu kan bukan Kang
Bakri !” semua orang yang ditanya diam.
Akhimya dia berteriak histeris lalu pingsan (film
orang-orang laut)
5.
Delusi
Menunjukkan
pikiran yang tidak beres, karena
berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat
memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan
pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu :
a. Delusi
persekusi : menganggap keadaan sekitamya
jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi
tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena
menganggap jelek.
b. Delusi
keagungan : menganggap dirinya orang
penting dan besar. Orang seperti itu
biasanya gila honnat Menganggap orang-orang
disekitamya sebagai orang-orang tidak penting.
Akhimya semua orang menjauhi juga.
c. Delusi
melancholis : merasa dirinya
bersalah, hina, dan berdosa.
Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal
dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan
menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.
Contoh:
Pak Joyo orang
kampung pada suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk diminta
kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat
dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa
menjawab, mulutnya gemetar. Akhimya jaksa
tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya.
6.
Halusinasi.
Khayalan yang
terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri
orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat
dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena
halusinai orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap
dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan
itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam
perbuatan perbuatan penderita. ( penderita itu
dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat
menahan rangsang khayalan sendiri)
7.
Keadaan Emosi
Dalam keadaan
tenentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya.
lni nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada
nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat,
tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan
gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau
berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan
menekan, tidak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak
mau berbicara, diam seribu bahasa, tennenung,
menyendiri.
Contoh:
Dalam
liburan, seperti biasa Samsulbahri pulang ke kampungnya,dan biasa
pula setiap pulangnya Samsul bennain ke rumah Nurbaya, bekas pacamya.
Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya ialah untuk mengulang cintanya. Pada
saat itu terketahuilah Samsulbahri oleh Datuk Maringgih,
suami Nurbaya. Melihat itu Samsul bahkan
menghamtam si tua bangka itu. Siti Nurbaya menjerit
histeris. Jeritan itu terdengar oleh ayah Nurbaya; ayah
Nurbaya keluar melihat kejadian itu gemetar,
jatuh terus meninggal ( Siti Nurbaya, Marah Rusli )
H. USAHA-USAHA
PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat
berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada
bermacam-macam penyebabnya.Untuk dapat
menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andai kata
penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat
sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi
penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila
penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu
dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau
jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut
lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan
karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
Orang yang bersikap
sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang
kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andai
kata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena
pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitamya dan dirinya
sendiri.
Daftar pustaka
Suryalamasa. Ilmu budaya dasar: manusia dan kegelisahan”. 1 juni
2016 https://alamasasurya.wordpress.com/2016/06/01/manusia-dan-kegelisahan/
1993sanusaniaang. Manusia dan kegelisahan”. 9 may 2013. https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/09/manusia-dan-kegelisahan/
Hawari naufal. Manusia dan kegelisahan”. 26 desember 2016. https://hanifnaufalhawari.blogspot.com/2016/11/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan_23.html
Komentar
Posting Komentar